Pages

28.9.14

Macau yang Cantik Memukau

Why Macau?

Kalau pertanyaan itu diajukan ke saya ya hanya satu jawabannya Macau itu cantik memukau. Ya itu pertama kali kesan saya ke sana Mei tahun 2013.

Perjalanan singkat yang membekas dan kalau ada kesempatan saya pengin banget mengunjungi Macau untuk explore semuanya.

Seperti tulisan sebelumnya mengenai liburan ke Hongkong dan Macau. Kali ini saya akan menceritakan secara detail perjalanan singkat saya ke Macau.


Macau - terletak di tepi barat Sungai Pearl Delta di selatan Provinsi Guangdong, Cina – bersebelahan dengan kota Daratan Zhuhai dan terletak sekitar 60 kilometer di sebelah timur Hong Kong. Macau menjadi Daerah Administratif Khusus Republik Rakyat China pada tanggal 20 Desember 1999 dan menjadi wilayah otonomi tinggi di bawah prinsip 'Satu negara, dua sistem "


Keinginan saya ke Macau dikarenakan melihat serial drama korea Boys Before Flowers dimana salah satu tempat syutingnya di Macau – The Venetian Macao Resort Hotel. “Duh kereeen banget” saat itu komentar saya. Wah kalau ada kesempatan saya pasti akan ke sini. Alhamdulillah tahun lalu - 2013 saya punya kesempatan ke Hongkong dan mampir sebentar ke Macau.

Saya berangkat ke Macau setelah saya mengunjungi Madame Tussaud ,The Peak. Dari The Peak kita ke Hong Kong Macau Ferry Terminal naik bus ke Central dan lanjut menggunakan MTR ke Sheng Wan Station dan dari sini langsung menuju lantai 3 Shun Tak Centre tempat pembelian tiket Turbojet, Kapal Ferry menuju ke Macau.

Penampakan Turbojetnya

Fyi, ke Macau dari Hongkong ada beberapa cara yaitu dengan naik helikopter atau Turbojet ini. Dan di Hongkong ada Ferry Terminal lainnya yaitu Hongkong China Ferry Terminal yang letaknya di Kowloon 33 Canton Road, Tsim Sha Tsui, Kowloon, Hong Kong

Nah kalau Hongkong Macau Ferry ini ya alamatnya:
Hong Kong Macau Ferry Terminal 168-200 Connaught Road Central, Hong Kong

Dua terminal Ferry ini bisa membawa kita ke Macau. Oh ya jangan lupa juga membawa passport dan paling ga datang sekitar 30 menitan sebelum jam keberangkatan karena harus antri pengecapan imigrasi. Perjalanan dari Hongkong dengan menggunakan kapal Ferry turbojet hanya memakan waktu kurang lebih sekitar satu jam saja. Kapalnya enak, nyaman, dan ada kelas ekonomi dan eksekutif. Untuk lebih lengkap mengenai turbojet bisa klik di sini.

Kita dapat tiket jam 3.30 PM dan balik jam 8.45 PM dengan harga HK-Macau 172, Macau-HK 184. Menurut saya murah karena kalau nyebrang dari Marina Ancol ke kepulauan Seribu – Pulau Tidung menurut pengalaman saya juga ga jauh beda.










Untuk ke Macau waktu itu saya tidak menggunakan visa. Di bagian imigrasi Macau Terminal Ferry hanya di cap on arrival gitu. Dan dipisahkan warga Hongkong + Macau dan Tourist. Ga ribet hanya ngantri aja waktu itu.

Keluar dari imigrasi Macau Ferry Terminal kita sempet didatengain dan ditawarin sama seorang Bapak yang katanya dari Dinas Kebudayaan Macau, beliau sempet nunjukkin Id-nya untuk guide-in kita keliling Macau dengan beberapa tujuan. Di kasih peta Macau dan dia jelasin beberapa tujuannya. Waktu itu dia minta 1200 MOP dengan beberapa tujuan. Berhubung kita mau jalan2 sendiri kita menolaknya. Tapi petanya di kasih ke kita. Hehe lumayan banget.




Untuk mata uang di Macau memang menggunakan MOP tapi pake HKD bisa juga ko. Hitunganny sama.

Jadi ga perlu pusing untuk nukerin lagi. Keluar dari pelabuhan kita bingung deh mau naik apa. Tujuan pertama kita yaitu The Venetian Macao Resort Hotel. Karena waktu itu pernah baca blognya orang kalau kita bisa nebeng bis2nya hotel Venetian atau sekitarnya. Saat itu kita nebeng bisnya City of Dream Hotel yang letaknya berdeketan dengan Venetian Hotel. Ga ditanyain ko apakah kita nginap di situ atau gak.

Sepanjang perjalanan saya hanya bisa mengagumi keindahan Macau. Kotanya tertata rapi dan indah. Bangunannya bergaya Eropa, karena memang bekas penjajahan Portugis. Eropanya Asia lebih tepatnya.

Di sepanjang jalan bisa terlihat Macau Tower, Macao Science Centre, Macau Fisherman Wharf. Dimana semuanya belum terjelajah pada kunjungan Macau ini.

Setelah sekitar 25 menitan sampe juga di City of Dream hotel. Hotelnya keren banget. Dan di sana sempet liat dance in water. Cewe cantik kaya putri duyung nari2 di kolam. IIIIIh kereen.






Karena niat kita ke Venetian Hotel kita harus keluar dari lobby hotel ini dan cari transportasi ke sana. Sebenarnya deket sih cuma males aja jalan. Akhirnya naik taxi ke Venetian. Yes. Venetian...kita datang. IIIh senengnya karena akhirnya bisa liat inih hotel yang hits banget. Dan keren banget ya hotelnya.




Di Hotel ini terdapat shopping mall, The Grand Canal. Di mallnya di setting seperti Venezia lengkap dengan kanal-kanalnya ada gondola, jembatan dan juga pemandangan sekitar kanal. Langitnya pun di desain cantik menyerupai langit bitu dengan awan putih. Saya ga sempet naek gondolanya cuma liat-liat aja karena emang keterbatasan waktu banget. Selain tempat belanja barang-barang branded, ada juga toko oleh2 dan juga restaurant.









Setelah menikmati Venetian. Tujuan selanjutnya yaitu The Ruins of St. Paul, reruntuhan gereja yang menjadi iconnya di Macau dan merupakan warisan budaya dunia. Dari dari Venetian kita berencana naik taxi. Agak susah mendapatkan taxi di sini. Tadinya berpikir untuk naik shuttle bis hotel lagi tapi males banget karena kita da di luar hotel.

Finally setelah nunggu lama kita naik dapat taxi juga. Tapi jangan girang dulu saudara2 karena si uncle taxi ini nembak alias ga pake argo. Te tot...dari Venetian Hotel ke Ruins St. Paul itu 100 dolar dan itu ga pake tawar menawar. Udah gitu dasarnya saya seneng moto ada di suatu tempat pengin banget deh foto sunsetnya d situ. Eh si supir taxinya bilang kalau mo berhenti bayar 10 dolar. Haha sumpah perhitungan banget. Dan kata teman-teman udah ga usah. Ya sudah lanjut lagi deh perjalanannya.

Perjalananannya melewati Sai Van Bridge dan Macau Tower.





Kita di turunin ama si supir taxi itu di gang masuk Ruins St. Paul. Kita hanya bisa berjalan kaki menuju ke sini. Disepanjang jalan menuju ke sana ada banyak toko2 ngejual pernak2 atau oleh2 Macau, penjualan makanan, dll. Saya sempat membeli oleh-oleh khas Macau dan juga Portuegese Egg Tart.


Lumayan rame menuju ke sana. Rasa-rasanya nya Macau da jadi salah satu pilihan destinasi orang-orang untuk berlibur. Yes akhirnya sampe juga di sini. Tempatnya kereen banget. Nah berginilah tampak Ruins St. Paul di saat senja.












Ini sebenarnya ga niat mau kesini juga sih. Cuma kalau ga ke sini kaya ga ke Macau, kalau kata teman saya. Setelah puas foto2 dan istirahat sebentar kita berniat pulang mengejar waktu karena harus nyebrang ke Hongkong.

Pulangnya kita melewati jalan-jalan yang tersohor di kawasan Senado Square. Rame banget.

Nah untuk kedua kalinya cari taxi di sini aga susah ya. Tapi dasarnya rejeki anak soleh ya..akhirnya kita dapat taxi itu juga setelah jalan luamayan jauh. Kita memburu waktu nih, untungnya dapat supir taxi yang baik dan jago bahasa Inggris. Beliau memastikan tujuan kita ke Pelabuhan bukan airport dan menanyakan jam berapa nyebrangnya. Dengan kondisi jalanan yang saat itu lumayan padat, kita sampai tepat waktu di Macau Terminal Ferry.

Itulah pengalaman saya di Macau dan mengapa saya bilang Macau itu cantik memukau. Gak akan pernah bosen untuk datang lagi dan lagi.

Buabai Macau...


Hopefully....We can meet again ^___^