Pages

24.11.09

''Anak-anak dan pendidikan''

Pendidikan adalah salah satu cara untuk bisa memajukan bangsa dan negara. Saat ini pemerintah Indonesia menggerakkan masyarakatnya untuk wajib belajar 9 tahun. Akan tetapi, tidak semua hal bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan apalagi dengan kondisi yang tidak menentu seperti sekarang ini, angka pengangguran yang tinggi, kemiskinan di mana-mana. Ya ibarat kata zaman lagi susah. Banyak anak-anak yang ingin sekolah tapi orang tuanya tidak punya biaya diakibatkan hal-hal tadi. Tentunya setiap orang berhak ya mendapat pendidikan.

Banyak anak-anak putus sekolah karena tidak punya biaya, padahal tidak sedikit mereka pintar-pintar dan merupakan generasi penerus bangsa yang unggul. Dengan program yang sekarang ini yaitu BOS dan sekolah gratisnya, mudah-mudahan itu solusi yang baik. Akan tetapi apa kabarnya mereka yang benar-benar terbelakang dan tidak punya biaya untuk sekolah karena untuk makan sehari-hari saja susah.

Ya kemiskinan, anak-anak, dan pendidikan memang satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Setiap hari pasti kita selalu melihat anak-anak di bawah umur di jalanan, entah jadi pengamen, pengemis, pemulung atau jockey 3 in one. Di mana usia mereka seharusnya hanya bermain dan belajar tapi sudah dipusingkan dengan mencari uang. Terlepas apapun alasan mereka bekerja. Hufff...so sad. Beberapa dari mereka pasti sebenarnya punya kehausan untuk belajar walau mereka ‘bekerja’ seperti itu. Banyak juga yang punya semangat tinggi untuk sekolah walau tidak ada biaya.

Seperti warga di Tanah Merah, Pluit yang pernah saya datangi rata-rata mereka tidak punya biaya untuk sekolah karena untuk makan saja susah. Orang tua mereka hanya pemulung, tukang becak, tukang ojek sepeda, dll. Dimana kita tahu berapa besar pendapatan mereka seharinya. Di daerah tersebut, ada suatu yayasan yang membantu untuk pengembangan pendidikan bagi ibu dan anak-anak. Kita membutuhkan yayasan semacam ini untuk membantu mereka dan yang terpenting tidak membuat mereka menjadi tergantung kepada yayasan tersebut.

Ya sebut saja yang lain, sekolah darurat Ibu Kembar. Sekolah Darurat Kartini. lembaga pendidikan semiformal yang didirikan Sri Rosiati dan Sri Irianingsih lebih dikenal dengan Ibu Kembar pada tahun 1996. Seperti kata mereka kota sebesar Jakarta tidak akan pernah lepas dari masalah-masalah sosial. Di balik gedung-gedung bertingkat, pusat belanja mewah, selalu akan ada kaum marginal yang tidak beruntung. Mereka mudah ditemui di kawasan kumuh, kolong jembatan, kawasan stasiun, terminal, dan sebagainya. Dengan sekolah darurat ini ibu kembar bisa memajukan pendidikan dan mencerdaskan bangsa dengan cara mereka, bisa mencetak orang-orang supaya bisa terlepas dari kemiskinan dengan mendidik mereka supaya punya ketrampilan dan bisa hidup lebih baik dan bisa menjadi manusia yang berguna. Angkat jempol lah dengan ibu kembar ini.

Banyak cara sederhana memang bisa dilakukan untuk membantu dalam hal pendidikan, gak usah jauh-jauh dan tilik sekitar kita. Sebut saja salah satu teman saya yang dengan rasa ikhlas memajukan pendidikan di lingkungan rumahnya dengan mendirikan taman bacaan. Ya walau kata dia anak-anak mendefinisikan baca sebagai sesuatu yang berat yang memang rata-rata budaya membaca masih kurang di Indonesia dan lebih senang disebut sanggar daun. Banyak hal yang dilakukan sanggar ini agar masyarakat sekitar yang tidak mampu memperoleh kesempatan yang baik dan melakukan kegiatan yang positif. Kalau kalian tertarik bisa ikut membantu di sanggar ini sebagai volunteer atau dengan bantuan lainnya. Program terbaru mereka saat ini yaitu program berbagi suka. Info lengkapnya bisa klik di sini. Tentunya semua yang dilakukan sanggar ini lagi-lagi agar masyarakat sekeliling mendapat suatu kesempatan yang baik dalam hal pendidikan.

Lain lagi, program yang menurut saya idenya cemerlang yaitu coin a chance. Mengumpulkan koin-koin untuk membantu sesama. Ya kalau pada zaman kita kecil tuh menabung di celengan, hehehe. Kalau sekarang niatnya untuk membantu. Dari hal sederhana mengumpulkan receh-receh tapi bisa berguna. Tidak susah dan tidak membutuhkan dana yang besar.

Ada juga komunitas 1001buku yang juga membantu dalam hal pendidikan. Dengan program membagikan buku-buku kepada yang membutuhkan tentunya anak-anak semakin punya kesempatan membaca. Dari mereka juga banyak taman bacaan yang mendapat bantuan dari program ini.

Ya dari hal-hal sederhana yang kita lakukan, Insya Allah kita bisa memberikan kesempatan yang baik kepada anak-anak terutama dalam hal pendidikan. Semangat terus untuk anak-anak !!!